Pernah nggak sih lihat presentasi yang font-nya bikin mata sakit? Atau malah terlalu fancy sampai susah dibaca? Nah, pemilihan font itu krusial banget karena berpengaruh pada :
- Kenyamanan audiens (bisa baca atau nggak?)
- Kredibilitas kamu (terlihat profesional atau malah amatiran?)
- Penyampaian pesan (font yang tepat bikin pesan lebih mudah dicerna).
Font Serif itu punya ciri khas "kaki kecil" di ujung hurufnya—kayak hiasan gitu! Nah, kaki-kaki inilah yang bikin font Serif terlihat klasik dan elegan, cocok buat kesan profesional. Biasanya, font Serif sering dipakai di:
- Dokumen formal (kayak laporan bisnis atau makalah akademik).
- Merek mewah (biar keliatan high-class).
- Media cetak (koran, majalah), karena lebih enak dibaca di kertas.
B. Font Sans Serif
![]() |
| Font Sans Serif |
Font Sans Serif tuh kebalikan dari Serif—nggak punya "kaki" di ujung hurufnya! Karena desainnya yang bersih dan minimalis, font jenis ini terlihat lebih modern dan mudah dibaca, apalagi di layar digital. Kapan font Sans Serif dapat dipakai ?
- Presentasi digital (PowerPoint, Google Slides, Keynote).
- Desain web & aplikasi (biar enak dibaca di semua device).
- Startup & brand kekinian (buat kesan fresh dan friendly).
II. Ukuran Teks Ideal: Biar Nggak Kecil-kecil Amat!
Pernah lihat slide yang tulisannya kecil banget sampai audiens
menyipitkan mata? Nah, hindari itu! Berikut panduan ukuran font yang
ideal:
- Judul utama: 36-44 pt (biar jelas dari jauh).
- Subjudul: 28-32 pt.
- Teks body (isi): 24-28 pt (minimal 18 pt, jangan lebih kecil!).
- Catatan kaki/caption: 14-16 pt (jangan terlalu dominan).
- Tes slide di layar presentasi sebelum tampil, pastikan terbaca dari jarak jauh.
- Hindari teks berlebihan—gunakan bullet points atau visual.
III. Tips Memilih Font untuk Presentasi
Memilih font untuk presentasi itu kayak milih outfit—kalau salah gaya, bisa bikin penampilanmu kurang meyakinkan. Nah, biar slide-mu nggak jadi bahan ketawaan audiens, simak tips lengkapnya berikut ini:
A. Prioritaskan Keterbacaan
Font yang bagus itu bukan yang paling cantik, tapi yang paling mudah dibaca—apalagi dari jarak jauh! Yang Harus Diperhatikan:
- Hindari font terlalu tipis (seperti Helvetica Light) di proyektor—bisa blur!
- Jangan pakai font yang terlalu "ramai" (contoh: Brush Script, Jokerman)
- Pilih font dengan bentuk huruf jelas (huruf "a", "e", "g" harus terbaca)
Contoh font aman:
- Sans Serif: Arial, Helvetica, Open Sans, Roboto.
- Serif: Georgia, Lora.
B. Sesuaikan dengan Tema Presentasi
Font itu punya "kepribadian". Pilih yang match dengan tema presentasimu:
- Formal/bisnis: Gunakan font clean seperti Helvetica, Calibri.
- Kreatif/desain: Boleh pakai font unik seperti Montserrat, Poppins.
- Tech/modern: Coba Roboto, Lato.
C. Hindari Font "Norak"
Contoh font yang sebaiknya dihindari:
- Comic Sans (kecuali presentasi untuk anak-anak).
- Papyrus (terlihat jadul).
- Font terlalu dekoratif (susah dibaca).
D. Kontras Warna Font & Background
Font bagus pun bisa nggak keliatan kalau warnanya salah!
- Background terang → Pakai font gelap (hitam, dark gray)
- Background gelap → Pakai font terang (putih, cream)
- Hindari kombinasi warna menyala (merah di hijau = sakit mata!)
E. Batasi Jumlah Font
Maksimal 2-3 jenis font dalam satu slide:
- 1 untuk judul.
- 1 untuk body text.
- 1 untuk aksen (opsional).
IV. Kombinasi Font yang Menarik
![]() |
| Kombinasi Font yang baik membuat teks mudah dibaca |
Kombinasi font yang tepat bisa bikin presentasimu lebih dinamis dan enak dilihat, tapi kalau asal mix malah jadi berantakan! Rahasianya? Kontras yang seimbang. Gabungkan font yang punya karakter berbeda tapi tetap harmonis—misalnya pasang font Serif yang elegan untuk judul dengan Sans Serif yang simpel untuk teks isi. Atau, kalau mau kesan modern, coba padukan dua Sans Serif dengan ketebalan berbeda (tip: bold untuk judul, regular untuk body text). Yang penting, jangan lebih dari 3 jenis font dalam satu slide, biar nggak keliatan kayak pasar loak! Kombinasi font yang pas bikin slide lebih dinamis. Berikut formula amannya:
A. Sans Serif + Sans Serif
![]() |
| Montserrat x Open sans |
Contoh:
- Judul: Montserrat Bold
- Body text: Open Sans Regular (Kesan modern dan clean)
B. Serif + Sans Serif
Contoh:
- Judul: Playfair Display (Serif)
- Body text: Roboto (Sans Serif) (Kesan elegan tapi tetap mudah dibaca)
C. Font Dekoratif (Hanya untuk Judul)
Contoh:
- Judul: Bebas Neue (Bold)
- Body text: Lato (Regular) (Kesan kuat tapi tetap profesional)
Memilih font untuk presentasi itu seperti memilih "pakaian" untuk slide-mu—kalau pas dan stylish, audiens langsung engaged. Ingat, font bukan sekadar hiasan, tapi alat bantu komunikasi yang memengaruhi seberapa mudah pesanmu diterima. Mulai sekarang, hindari font asal-asalan dan terapkan tips di atas:
- Pilih yang mudah dibaca (Sans Serif untuk digital, Serif untuk formal)
- Bermainlah dengan kombinasi font (tapi jangan lebih dari 3 jenis!)
- Pastikan ukuran dan kontrasnya pas (jangan sampai audiens menyipitkan mata)










0 Komentar